Bahaya Narkoba Bagi Pelajar
Selasa, 13 November 2012
Masa remaja
merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa.
Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk
perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa
anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah
masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti
trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua
kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna
narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.
Masalah
menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular
dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari
pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan
kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan
merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya
manusia bagi bangsa.
Pengertian Narkoba
Narkoba
adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, dihirup,
ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak dan sering menyebabkan
ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian pula fungsi vital organ
lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan lain-lain.
Dampak
bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan
pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran,
kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan
pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) : infeksi akut otot jantung,
gangguan peredaran darah.
3.Gangguan
pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas suntikan dan alergi.
4.Gangguan
pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas,
penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan benda asing yang terhirup.
5.Dapat
terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum suntik secara
bersama-sama.
Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu
merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan & hukum.
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan
fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan sempoyongan; penampilan dunguk; bicara
tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor
narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis dosis, cara pakai,
pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian peredarannya.
Dari sudut
individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami dari masalah perilaku yang
kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Lingkungan berbicara
tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan sekolah, dan masyarakat.
Dari
ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu. Seorang harus bertanggung
jawab atas perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan orang lain atau keadaan.
Tanggung jawab adalah masalah pengambilan keputusan, yang dilakukan atas
pertimbangan mengenai apa yang baik dan buruk. Ada lima faktor utama seorang
menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1
Keyakinan
Adiktif
Keyakinan
adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri, orang lain dan dunia sekitar.
Semua keyakinan itu menentukan kepribadian, dan perilakunya sehari-hari.
Beberapa keyakinan adiktif adalah harus
sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh apa
yang diinginkannya. Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak
akan mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2
Kepribadian
Adiktif
Beberapa
ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri sendiri, kurangnya jati
diri, hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi, tidak mampu mengatasi
masalah dan kebutuhan pemuasan segera.
3
Ketidakmampuan
Menghadapi Masalah
Seorang yang
tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif, memiliki sedikit sekali
orang-orang yang dapat menjadi teladan tentang bagaimana menghadapi masalah
dengan baik dan benar.Sebaliknya kebanyakan orang lebih suka mencari
penyelesaian masalah saat itu juga yang langsung dapat memuaskan keinginannya.
4
Tidak
Terpenuhinya Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya
Kebutuhan yang seharusnya seorang terima yaitu, rasa aman, tujuan hidup, serta
kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah ketidakmampuan seseorang mengatasi
masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5
Kurangnya
Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan mencari
penyelesaian pada narkoba.
Banyak
faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai menyalahgunakan narkoba, sehingga
pada akhirnya dapat menyebabkan ketergantungan. Beberapa faktor penyebab
penyalahgunaan narkoba diantaranya yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang
coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang
narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum yang melarang penyalahgunaan
narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang
mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang tidak biasa dalam
menghadapi penyelesaian masalah cenderung menggunakan narkoba, karena berpikir
keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh konflik individu tersebut dapat
dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang
terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan yang lebih
rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah secara instan,
praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan memilih cara-cara
yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba
yang dapat memberikan rasa euphoria secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua
terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu mengontrol anggota keluarga. Anak
yang kurang perhatian dari orang tuanya cenderung mencari perhatian diluar,
biasanya mereka juga mencari kesibukan bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua
penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh remaja dimuali dari keluarga yang
broken home, semua anak mempunyai potensi yang sama untuk terlibat dalam
penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan tanggung jawab kepada anak akan
mengurangi resiko anak terjebak ke dalam penyalahgunaan narkoba. Anak yang
mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya, orang tua dan masyarakat akan
mempertimbangkan beberapa hal sebelum mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor Lingkungan
Masyarakat
Yang Individualis
Lingkungan
yang individualistik dalam kehidupan kota besar cenderung kurang peduli dengan
orang lain, sehingga setiap orang hanya memikirkan permasalahan dirinya tanpa
peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya banayak individu dalam masayarakat
kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba yang semakin meluas di kalangan
remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh
teman atau kelompok juga berperan penting terhadap penggunaan narkoba. Hal ini
disebabkan antara lain karena menjadi syarat kemudajan untuk dapat diterima
oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk mempunyai kebiasaan perilaku yang
sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh bila kebiasaan berkumpul ini juga
mengarahkan perilaku yang sama untuk mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan
akan bahaya penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah juga merupakan salah satu
bentuk kampanye anti penyalahgunaan narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki
oleh siswa-siswi akan bahaya narkoba juga dapat memberikan andil terhadap
meluasnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang
termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang remaja atnara lain hilangnya
nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah hubungan, hilangnya perhatian
dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan baik (bisa dikatakan merasa
seperti alien, diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa
kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam
lingkungan yang beresiko tinggi terhadap penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja
mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type stimulants ( termasuk
didalamnya alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum tanpa resep atau
petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga menimbulkan berbagai
macam masalah pada akhirnya
Akibat penyalahgunaan narkoba bagi
pelajar
1
Bagi Diri
Sendiri
a.
Terganggunya
fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1) Daya ingat sehinnga mudah lupa
2) Perhatian sehingga sulit
berkonsentrasi
3) Persepsi sehingga memberi perasaan
semu.
b. Keracunan, yaitu timbul akibat
pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup, berpengaruh pada tubuh dan
perilakunya.
c.
Overdosis,
terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis yang
dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya
pernapasan atau peredaran otak.
d. Gejala putus zat, yaitu gejala
ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaianya.
e.
Berulang
kali kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu pada narkoba)
walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan berulang kali
kambuh.
f.
Gangguan
perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik diri dari
pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi perubahan mental,
gangguan pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah.
g. Gangguan kesehatan, yaitu kerusakan
atau gangguan fungsi organ tubuh seperti, hati, jantung, paru-paru, ginjal, dan
lai-lain,
h. Kendornya nilai-nilai, yaitu
mengendornya nilai-nilai kehidupan agama, sosial-budaya, seperti seks bebas
dengan akibat(penyakit kelamin, kehamilan tak diinginkan). Sopan santun hilang.
Ia menjadi asocial, mementingkan diri sendiri, dan tidak mempedulikan
kepentingan orang lain.
i.
Masalah
ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat hutang, karena berusaha memenuhi
kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang milik
pribadi atau keluarga. Jika masih sekolah, uang sekolah digunakan untuk membeli narkoba, sehingga terancam
putus sekolah, dan di tahan polisi atau bahkan di penjara.
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI
PECANDU NARKOBA
Efek
narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara pemakaian, pemakaian
sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis untuk mengobati nyeri,
batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan “lebih membaik” yang
dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis. Efek ini dapat
mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat dari tanda –
tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun
tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan narkotik dapat dilihat dari
beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu
bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu obat terlarang itu?
Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui pada pecandu narkoba.
• Pecandu
daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak mata mengattup terus, doyan
makan karena perut merasa lapar terus dan suka tertawa jika terlibat
pembicaraan lucu.
• Pecandu
putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil dengar musik, malas mandi
karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus, layu serta selalu apatis
terhadap lawan jenis.
• Pecandu
inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu riang jika mendengar musik house,
wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah dan badan suka keringatan, sering
minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu
sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah melakukan apa saja, jarang mau
menatap mata jika diajak bicara, mata sering jelalatan, karakternya dominan
curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal, badan berkeringat meski berada di
dalam ruangan ber-AC, suka marah dan sensitive.
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan
Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada
jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Penggunaan narkoba tidak sesuai dengan ketentuan
disebut penyalahgunaan narkoba. Sangat memprihatinkan penyalahgunaan narkoba
ini yang telah menimpa generasi muda, mulai dari anak SD sampai perguran
tinggi. Mereka yang terkena penyalahgunaan narkoba akan mengalami ketidak
seimbangan emosi, kemauan. Pola penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai
dengan bujukan, penawaran, ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok yang
bersangkutan. Dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin merasakan
maka anak mau menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini
makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan
narkoba dikalangan pelajar. Dengan basis sekolah sebagai salah satu aspek
masyarakat yang menyiapkan warganya untuk masa depan. seperti bersikap dan
berperilaku positip, mengenal situasi penawaran/ajakan dan terampil menolak
tawaran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah perilaku
manusia bukan semata-mata masalah zat atau narkoba itu sendiri. Maka dalam
usaha pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan
tingkah laku. Tentu saja hal ini perlu selektif, jangan sampai terjadi
sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin tahu justru terjerumus dalam
penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah cara belajar hidup bertanggung
jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan akibat penyualahgunaan narkoba. Cara
yang harus dilakukan adalah DARE (Drug Abuse Resisstance Education Program ),
yang populer di Amerika Serikat pada sekarang ini.
Penanggulangan
Narkoba
Penyalahgunaan
dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi masalah yang sangat memprihatinkan
dan semakin meningkat serta merupakan masalah bersama antara yang melibatkan
pemerintah dan masyarakat sehingga memerlukan suatu strategi yang melibatkan
seluruh bangsa dalam suatu gerakan bersama untuk melaksanakan strategi dalam
menanggulangi Narkob di negara kita ini. sebagai berikut:
1. Bidang
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah
penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan kapasitas pada bidang terkait,
meningkatkan kualitas seorang aparat, n menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan
peran aktif seluruh masyarakat melalui lembaga keagamaan, organisasi
kemasyarakatan, tokoh masyarakat, pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta
lembaga-lembaga lainnya yang ada di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial,
Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda & OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah
terjadinya penyalahgunaan dan perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan
masyarakat mendorong dan menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif
seluruh komponen masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah
”Mencegah Lebih baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi
Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi
nasional untuk komunikasi, Informasi dan Pendidikan Pencegahan.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar